1 Berawal dari Kota Kumuh Meteor City
Phantom Troupe didirikan oleh Chrollo Lucilfer, bersama beberapa teman masa kecilnya yang berasal dari Meteor City, sebuah kota sampah tempat orang-orang yang tak memiliki identitas tinggal. Kota ini menjadi tempat lahir para kriminal tangguh yang memiliki dendam terhadap dunia.
Latar belakang ini memberikan alasan kuat mengapa sebagian besar anggota Phantom Troupe bersikap brutal. Mereka bukan hanya mencuri dan membunuh karena keinginan pribadi, tetapi juga sebagai bentuk balas dendam terhadap dunia yang telah membuang mereka.
2 Chrollo Lucilfer: Pemimpin yang Tenang dan Mematikan
Chrollo adalah pemimpin karismatik Phantom Troupe. Ia tampak tenang, tenang, bahkan lembut, namun memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Kemampuan Nen-nya, Skill Hunter (Bandit’s Secret), memungkinkannya mencuri dan menggunakan kemampuan Nen orang lain, membuatnya sangat berbahaya.
Keberadaannya sebagai otak di balik setiap aksi Troupe menjadikannya target utama banyak musuh, termasuk Kurapika, yang memiliki dendam pribadi terhadapnya.
3 Setiap Anggota Punya Kekuatan Unik
Setiap anggota Phantom Troupe diberi nomor berdasarkan kekuatan fisik, tetapi masing-masing juga memiliki kemampuan Nen yang unik dan mengerikan. Misalnya:
- Feitan memiliki kemampuan Pain Packer, yang meledak setelah menerima rasa sakit.
- Shizuku memiliki vacuum Blinky, yang bisa menyedot hampir semua benda tak bernyawa.
- Machi bisa menjahit tubuh menggunakan benang Nen miliknya.
Keragaman kekuatan inilah yang membuat Troupe sulit dikalahkan karena mereka dapat menyesuaikan strategi untuk setiap situasi.
4 Mereka Menjadi Buronan Kelas Dunia!
Phantom Troupe bertanggung jawab atas banyak pembantaian, termasuk tragedi besar pembantaian klan Kurta, tempat asal Kurapika. Mereka juga sering mencuri barang-barang bernilai tinggi dan membunuh siapa pun yang menghalangi, termasuk Hunter profesional.
Dengan reputasi seperti ini, para anggota Phantom Troupe masuk daftar buronan paling berbahaya. Namun, mereka tetap sulit dilacak karena selalu berpindah dan memiliki jaringan informasi yang kuat.
5 Ada Rasa Kekeluargaan di Tengah Kekejaman
Meskipun dikenal brutal, Phantom Troupe menunjukkan sisi humanis yang mengejutkan. Mereka sangat menghargai sesama anggota dan bahkan merasakan duka yang mendalam ketika salah satu dari mereka mati, seperti saat Uvogin terbunuh oleh Kurapika.
Rasa solidaritas ini jarang ditemukan dalam kelompok penjahat lain, dan menjadi elemen menarik dari karakterisasi Phantom Troupe. Mereka bukan sekadar kelompok pembunuh, tetapi “keluarga” dengan kode moralnya sendiri.
6 Tidak Semua Anggotanya Bertahan
Phantom Troupe mungkin kuat, tetapi mereka tidak kebal terhadap kematian. Beberapa anggotanya gugur dalam pertempuran, baik oleh Hunter seperti Kurapika, maupun oleh sesama karakter kuat seperti Hisoka, yang memburu mereka setelah “dibangkitkan” dari kematian.
Fakta ini menambah elemen realisme dalam cerita: bahkan yang terkuat pun bisa jatuh.
Phantom Troupe adalah representasi sempurna dari penjahat yang karismatik namun berbahaya. Dengan latar belakang kelam, kekuatan tak masuk akal, dan dinamika internal yang kompleks, mereka telah menjadi ikona dalam Hunter x Hunter. Mereka bukan hanya musuh utama bagi protagonis, tapi juga simbol dunia gelap yang mengintai dalam cerita.
Tak heran jika setiap kemunculan mereka selalu ditunggu-tunggu oleh penggemar. Dan tentu saja—jangan pernah meremehkan mereka. Satu kesalahan saja bisa berakhir fatal.
