
1. Desain Elegan dengan Aura Misterius
Shaiapouf memiliki penampilan paling unik di antara ketiga Royal Guard Meruem. Berbadan tinggi, bersayap kupu-kupu, dan berambut pirang panjang, ia tampak seperti malaikat dalam dongeng. Tapi desainnya bukan tanpa alasan—ia mencerminkan sisi perfeksionis, idealis, dan dramatis dari kepribadiannya.
Suaranya tenang, gerak-geriknya anggun, tetapi dalam dirinya tersembunyi obsesi yang membara terhadap Raja Meruem. Pouf tak hanya setia, tapi juga sangat protektif terhadap “kesempurnaan” Raja. Ia tidak segan mengkhianati sesama pengawal atau membunuh siapa pun yang ia anggap bisa mengganggu perkembangan Meruem.
2. Kemampuan Nen: Manipulasi, Kloning, dan Mobilitas Ekstrem
Pouf dikenal sebagai salah satu pengguna Nen terkuat dalam seri ini. Ia memiliki beberapa kemampuan istimewa, antara lain:
Beelzebub: Teknik untuk menguraikan tubuhnya menjadi ribuan sel mini (serangga kecil seperti serbuk sari), yang dapat ia gunakan untuk memata-matai atau menyebar pengaruh.
Spiritual Message: Teknik yang memungkinkan Pouf membaca emosi dan kondisi mental makhluk lain dari jarak jauh.
Cellular Separation and Reconstruction: Ia bisa mengkloning dirinya dalam bentuk kecil maupun sedang, memungkinkan multitasking dan kebingungan bagi musuh.
Kekuatan ini membuat Pouf menjadi ancaman bukan karena kekuatan fisik, tetapi karena kemampuannya memengaruhi pertempuran dari balik layar. Ia adalah manipulator ulung yang bisa memutarbalikkan keadaan hanya lewat strategi psikologis.
3. Obsesif terhadap “Kesempurnaan Raja”
Salah satu ciri khas Pouf adalah kesetiaan mutlak terhadap Raja Meruem, tapi bukan kesetiaan biasa. Pouf sangat terobsesi dengan gagasan bahwa Meruem harus menjadi makhluk sempurna tanpa kelemahan, tanpa belas kasihan, dan tanpa simpati manusia.
Namun, segalanya berubah saat Meruem mulai menunjukkan perasaan terhadap Komugi, gadis buta yang menjadi lawannya dalam permainan Gungi. Pouf melihat hubungan ini sebagai “ancaman besar” bagi keagungan sang Raja, dan mulai merancang berbagai skema untuk menjauhkan Komugi dari Meruem.
Inilah sisi gelap Pouf yang paling menonjol—ia takut Raja menjadi manusiawi, dan berusaha mati-matian mencegah hal itu, bahkan jika harus mengkhianati perintah Raja sekalipun.
4. Konflik Batin: Antara Loyalitas dan Ego
Yang membuat karakter ini begitu menarik adalah konflik batinnya yang dalam. Di satu sisi, ia setia dan rela mati untuk Meruem. Tapi di sisi lain, ia juga memiliki ego besar—ia ingin menjadi penjaga terdekat, penentu arah evolusi Raja, dan satu-satunya sosok yang bisa “memahami” Meruem.
Saat Meruem kehilangan ingatan setelah ledakan Netero, Pouf mencoba memanfaatkan situasi itu untuk memanipulasi ingatan dan persepsi sang Raja. Ia bahkan bekerja di balik layar dengan Youpi untuk menyembunyikan keberadaan Komugi, dan ketika akhirnya Meruem mengingat segalanya, Pouf hanya bisa menangis karena tahu rencananya gagal.
Dalam momen kematian, Pouf tetap menunjukkan loyalitasnya. Tapi kematian itu juga menandai kekalahan batin: ia tidak bisa menerima Meruem yang mencintai manusia, bukan menjadi dewa seperti yang ia harapkan.
5. Karakter Tragedi dalam Dunia Monster
Shaiapouf adalah contoh karakter tragedi dalam cerita penuh aksi. Ia bukan sekadar villain, tapi makhluk yang diciptakan dengan satu tujuan, dan ketika dunia tidak berjalan sesuai dengan idealismenya, ia hancur dari dalam.
Banyak penggemar Hunter x Hunter menyebut Pouf sebagai salah satu karakter paling dibenci sekaligus paling menarik, karena campuran antara kecerdasan, kegilaan, dan kemanusiaan yang rumit.
Shaiapouf adalah sosok yang mewakili sisi gelap dari kesetiaan dan perfeksionisme. Di balik keanggunannya, tersembunyi ambisi dan manipulasi yang mampu mengubah jalannya cerita. Ia membuktikan bahwa dalam dunia Hunter x Hunter, tidak ada karakter yang benar-benar hitam atau putih.
Pouf adalah monster yang indah, dan kejatuhannya adalah salah satu momen paling emosional dan ironis dalam sejarah anime.