Travel

Uniknya Upacara Barong Ider Bumi: Tradisi Tolak Bala Khas Banyuwangi yang Masih Dilakukan!

Banyuwangi memang dikenal sebagai daerah yang kaya akan budaya dan tradisi. Salah satu tradisi unik yang masih lestari hingga kini adalah Upacara Barong Ider Bumi. Digelar setiap tahun di Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah, upacara ini bukan hanya menjadi ritual sakral bagi masyarakat Osing, tapi juga menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Tradisi ini memiliki tujuan utama sebagai tolak bala atau menolak marabahaya, sekaligus menjadi wujud rasa syukur kepada Tuhan atas berkah dan keselamatan selama satu tahun terakhir. Keunikan dari Barong Ider Bumi membuatnya masuk dalam kalender event budaya Banyuwangi Festival dan menjadi ikon pelestarian budaya lokal.

Asal Usul dan Makna Filosofis

Barong Ider Bumi” berasal dari tiga kata: Barong (tokoh mistis pelindung dalam kepercayaan masyarakat), Ider (berjalan keliling), dan Bumi (tanah atau wilayah). Jadi, secara harfiah Barong Ider Bumi berarti Barong yang mengelilingi wilayah”.

Tradisi ini diyakini berasal dari kepercayaan leluhur Suku Osing, suku asli Banyuwangi, bahwa roh jahat dan energi negatif bisa diusir dengan cara membawa barong mengelilingi kampung. Barong dianggap sebagai makhluk suci pelindung desa, dan dengan “ider bumi”, masyarakat berharap segala keburukan akan tersapu pergi, digantikan dengan keberkahan dan keselamatan.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Barong Ider Bumi diselenggarakan setiap tanggal 2 Syawal (dua hari setelah Idulfitri). Lokasinya khusus di Desa Kemiren, sebuah desa wisata adat Osing yang masih sangat kental menjaga nilai-nilai tradisional.

Meski digelar hanya setahun sekali, persiapannya sangat matang. Seluruh warga desa ikut serta, mulai dari anak-anak, orang tua, hingga tetua adat. Suasana desa pun berubah menjadi sangat sakral sekaligus meriah saat pelaksanaan upacara ini.

Prosesi Unik dan Meriah

Rangkaian Upacara Barong Ider Bumi dimulai sejak pagi hari. Berikut urutan prosesi yang biasanya dilakukan:

1. Doa Bersama

Upacara diawali dengan doa dan tumpengan sebagai wujud syukur. Warga berkumpul di halaman rumah atau balai desa dengan mengenakan pakaian adat Osing.

2. Arak-arakan Barong

Barong, tokoh mistis yang berwujud seperti singa dengan rambut panjang dan wajah menyeramkan, mulai diarak mengelilingi desa. Barong ini digerakkan oleh dua orang penari dan diiringi musik tradisional gamelan Osing.

3. Penyebaran Air Suci dan Kembang

Selama perjalanan, tetua adat menyebar air suci dan bunga sebagai simbol penyucian wilayah. Barong akan menari-nari di depan rumah warga, dipercaya dapat mengusir roh jahat.

4. Suguhan Tradisional

Setiap rumah biasanya menyiapkan jajanan khas Osing, seperti ketan, tape, dan jenang, yang akan dibagikan kepada tamu dan peserta upacara. Ini menjadi simbol kerukunan dan kebersamaan.

5. Ritual Penutup

Setelah seluruh wilayah desa dilalui, ritual ditutup dengan pementasan seni tradisional dan doa bersama agar desa diberi keselamatan selama satu tahun ke depan.

Atraksi Budaya yang Penuh Nilai

Lebih dari sekadar tontonan, Barong Ider Bumi menyimpan nilai spiritual dan budaya yang tinggi. Tradisi ini adalah bentuk komunikasi antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Generasi muda Osing pun dilibatkan agar mereka tidak melupakan akar budaya mereka sendiri.

Bagi wisatawan, upacara ini memberi pengalaman berbeda. Kamu tidak hanya menonton, tapi juga bisa terlibat langsung dalam suasana sakral dan hangat masyarakat adat Osing.

Tips Menyaksikan Barong Ider Bumi

Jika kamu berencana datang ke Banyuwangi untuk menyaksikan upacara ini, berikut tipsnya:

  • Datang lebih pagi untuk melihat seluruh prosesi dari awal.

  • Gunakan pakaian sopan dan nyaman, karena sebagian besar prosesi dilakukan di luar ruangan.

  • Hormati adat dan jangan mengganggu prosesi, apalagi saat sesi doa dan ritual sakral.

  • Jangan lupa kamera, karena banyak momen unik dan ekspresif yang layak diabadikan.

  • Cicipi jajanan tradisional yang disajikan warga—rasanya khas dan jarang ditemukan di tempat lain.

Kesimpulan: Warisan Leluhur yang Terus Dijaga

Upacara Barong Ider Bumi bukan hanya simbol kearifan lokal, tapi juga bukti nyata bahwa masyarakat Banyuwangi khususnya suku Osing masih menjaga harmoni antara manusia, tradisi, dan alam. Di tengah arus modernisasi, tradisi seperti ini adalah harta karun budaya yang tak ternilai.

Kalau kamu ingin merasakan sensasi wisata budaya yang unik dan penuh makna, jangan lewatkan kesempatan menyaksikan Barong Ider Bumi di Desa Kemiren, Banyuwangi.

What's your reaction?

Related Posts