Plankton: The Movie belakangan ini jadi topik hangat di media sosial, apalagi setelah film ini resmi tayang di Netflix pada awal Maret 2025. Siapa sih yang nyangka kalau Plankton, karakter antagonis ikonik dari SpongeBob SquarePants, akhirnya punya film solo? Lebih mengejutkan lagi, perannya di film ini justru bikin banyak orang terkejut dan terhibur sekaligus!
Latar Belakang: Dari Penjahat Jadi Tokoh Utama?
Selama lebih dari dua dekade, Plankton dikenal sebagai musuh bebuyutan Mr. Krabs. Tujuannya selalu sama: mencuri resep rahasia Krabby Patty. Tapi di film ini, karakter Plankton dibawa ke level yang jauh lebih kompleks dan menyentuh. Plankton: The Movie adalah spin-off resmi dari serial SpongeBob SquarePants dan jadi film keempat dalam semesta Bikini Bottom.
Film ini disutradarai oleh Dave Needham, dan ditulis oleh Mr. Lawrence (yang juga mengisi suara Plankton), Kaz, dan Chris Viscardi. Sementara urusan musik dipercayakan ke Mahuia Bridgman-Cooper dengan tambahan lagu-lagu dari nama-nama keren seperti Bret McKenzie dan Linda Perry.
Sinopsis Plankton: The Movie
Plankton kembali gagal mencuri resep rahasia Krabby Patty. Hal ini membuat Karen, istri sekaligus asisten AI-nya, merasa muak dan kecewa. Karen, yang selama ini jadi pendukung setia Plankton, merasa bahwa mereka butuh rencana baru. Tapi bukan rencana mencuri resep—melainkan mengambil alih dunia!
Karen mengalami semacam “transformasi” yang membuatnya lebih ambisius dari sebelumnya. Dia menciptakan pasukan robot canggih dan mulai melancarkan invasi ke seluruh Bikini Bottom. Yang bikin kaget: Karen kini tidak lagi setia pada Plankton dan justru menjadikannya musuh.
Plankton pun harus berhadapan dengan kenyataan pahit: istrinya sendiri kini jadi ancaman terbesar. Karena tak punya pilihan lain, dia akhirnya meminta bantuan… SpongeBob dan kawan-kawan! Yes, kamu gak salah baca. Plankton dan SpongeBob bekerja sama.
Kolaborasi Absurd yang Justru Menghibur
Kerja sama antara Plankton dan SpongeBob jelas bukan hal yang biasa. Tapi di film ini, kita disuguhi sisi lain dari Plankton: dia cemas, rapuh, dan bahkan sempat merasa kehilangan arah tanpa Karen. Karakter development-nya cukup kuat dan bikin penonton merasa simpati. Bahkan Patrick dan Squidward pun ikut terlibat dalam misi “menyelamatkan dunia dari Karen”.
Dalam perjalanannya, mereka mengalami berbagai rintangan lucu, absurd, tapi juga cukup emosional. Salah satu momen terbaik adalah saat Plankton bernyanyi tentang penyesalan dan harapannya untuk bisa menebus kesalahan. Lagu-lagunya juga jadi daya tarik utama film ini—mulai dari yang kocak sampai menyentuh.
Visual dan Musik yang Bikin Betah
Film ini menggabungkan animasi CGI dengan elemen 2D psychedelic ala mimpi, bikin visualnya unik dan penuh warna. Meski ada beberapa kritik soal kualitas CGI yang dianggap belum maksimal, gaya visual film ini tetap bisa dinikmati, apalagi buat penonton yang suka dengan gaya klasik SpongeBob.
Musiknya? Jangan diragukan. Mahuia Bridgman-Cooper sukses mengisi scoring film dengan vibe yang pas. Beberapa lagu original juga berhasil mencuri perhatian, seperti “Karen’s Revenge” dan “Regret-o-matic”. Lagu-lagu ini bukan cuma lucu, tapi juga punya makna yang relate dengan tema film: kehilangan, pengkhianatan, dan pengampunan.
Performa di Netflix dan Respon Penonton
Sejak dirilis, Plankton: The Movie langsung masuk peringkat #1 di Netflix untuk kategori film berbahasa Inggris dengan 14,3 juta penonton di minggu pertama. Film ini juga bertahan di Top 10 Netflix selama tiga minggu berturut-turut. Nggak heran kalau film ini jadi bahan omongan di TikTok, Threads, hingga Reddit.
Di Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan rating 71% dari kritikus dan skor penonton yang cukup tinggi. Sementara di Metacritic, skornya ada di angka 61/100—menandakan respons yang cukup positif meskipun bukan masterpiece.
Komentar dari fans SpongeBob rata-rata bernada positif:
“Ini kayak nonton episode klasik tapi dikasih bumbu drama dan musikal!” — @squidbuddy
“Gak nyangka bisa simpatik sama Plankton. Film ini bener-bener bikin mikir dan ngakak!” — @bikinibottomlover
Cast dan Karakter Tambahan
Selain karakter utama seperti Plankton, SpongeBob, Patrick, Squidward, dan Mr. Krabs, ada beberapa karakter tambahan yang cukup mencuri perhatian:
- Techno-Karen: versi upgrade dari Karen, lebih besar, lebih pintar, dan jauh lebih menakutkan.
- Mini Planktons: klon-klon kecil Plankton yang malah jadi lucu dan labil.
- Guru Meditasi Laut: cameo dari karakter baru yang bantu Plankton memahami makna hidup (dengan cara kocak).
Nominasi dan Potensi Sekuel
Film ini masuk nominasi untuk “Favorite Animated Movie” di Kids’ Choice Awards 2025. Banyak yang berharap bakal ada lanjutan atau bahkan serial mini yang fokus ke kisah Plankton setelah kejadian di film ini. Beberapa rumor menyebutkan kemungkinan spin-off tentang Mini Planktons atau kisah masa lalu Karen.
Pesan Moral di Balik Kekonyolan
Meski dibungkus dengan humor khas Bikini Bottom, film ini menyelipkan pesan mendalam tentang hubungan, kepercayaan, dan identitas diri. Plankton, yang biasanya tampil sebagai sosok licik, kini justru jadi gambaran karakter yang berkembang—dari egois jadi reflektif.
Kita diajak untuk memahami bahwa bahkan karakter sejahat Plankton pun punya sisi manusiawi (meski dia plankton 😅). Bahwa keinginan untuk diterima, dicintai, dan dihargai adalah hal universal—baik bagi manusia maupun makhluk laut!
Wajib Tonton atau Lewat Aja?
Wajib tonton dong! Kalau kamu penggemar SpongeBob, film ini jelas gak boleh dilewatkan. Bahkan buat yang bukan fans berat, Plankton: The Movie tetap menarik karena punya kombinasi antara komedi, musikal, dan kisah emosional yang surprisingly relatable.
Bukan sekadar film anak-anak, ini adalah kisah redemption yang dibungkus dalam warna-warni Bikini Bottom. Cocok ditonton bareng keluarga, teman, atau bahkan sendiri sambil nostalgia masa kecil.










