Asal Mula Rivalitas EVOS dan RRQ
Rivalitas ini bermula ketika kedua tim secara konsisten tampil dominan di kompetisi MPL Indonesia sejak musim-musim awal. RRQ Hoshi, yang dikenal sebagai tim dengan sejarah panjang dan sistem manajemen rapi, dan EVOS Legends, yang dibentuk dengan semangat revolusi dan karakter pemain penuh semangat.
Pertemuan pertama mereka memang belum sebesar sekarang, tapi ketika kedua tim mulai menempati posisi 2 besar secara berulang, dan saling mengalahkan di turnamen penting, persaingan ini mulai terbentuk secara alami. Fans dari masing-masing kubu pun ikut membentuk identitas dan fanbase loyal, yaitu Kingdom untuk RRQ dan EVOS Fams untuk EVOS.
Momen Legendaris: MPL ID Season 4 dan M1 World Championship
Salah satu momen paling ikonik dalam sejarah EVOS vs RRQ adalah pertandingan di grand final MPL Indonesia Season 4, di mana EVOS Legends berhasil menumbangkan RRQ Hoshi dan menjadi juara. Namun yang paling dikenang adalah Final M1 World Championship 2019, di mana dua tim Indonesia kembali bertemu dan menciptakan final Esports terbesar yang melibatkan dua tim dari negara yang sama.
Pertandingan ini begitu panas dan penuh drama. EVOS Legends akhirnya keluar sebagai juara dunia setelah mengalahkan RRQ dengan skor 4-3, dalam pertandingan BO7 yang mendebarkan. Oura, Donkey, Luminaire, Rekt, dan Wannn dikenang sebagai generasi emas EVOS yang mengukir sejarah.
Namun kekalahan ini bukan akhir bagi RRQ. Mereka kembali dengan kekuatan baru, membalas dendam di MPL Season 5 dan Season 6, menandakan bahwa persaingan ini bukan soal satu kemenangan, tetapi tentang superioritas jangka panjang.
El Clasico: Lebih dari Sekadar Pertandingan
Kini setiap kali RRQ dan EVOS bertemu, baik di babak reguler maupun playoff MPL, pertandingan mereka selalu disebut sebagai El Clasico Mobile Legends. Istilah ini diambil dari rivalitas legendaris dalam sepak bola Spanyol antara Real Madrid dan Barcelona, mencerminkan skala dan intensitas rivalitas RRQ-EVOS.
Tak jarang, pertandingan ini menjadi yang paling ditunggu dan ditonton, baik di platform YouTube, TikTok Live, maupun TV nasional. Dalam satu El Clasico saja, jutaan penonton live stream bisa tercatat, menjadikannya salah satu laga Esports paling ramai di Asia Tenggara.
Persaingan di Luar Lapangan
Rivalitas EVOS dan RRQ tak hanya terjadi di arena pertandingan, tetapi juga berlanjut ke media sosial dan konten digital. Kedua tim memiliki influencer besar dan konten kreator yang aktif menyuarakan semangat kompetisi, namun tetap dalam batas sportivitas.
YouTube channel mereka kerap menyajikan vlog, reaksi pertandingan, hingga konten latar belakang persiapan tim sebelum El Clasico. Di sisi lain, para mantan pemain seperti Jess No Limit, Lemon, Oura, dan R7, turut memperkuat narasi persaingan ini lewat channel pribadi mereka.
Gaya Bermain yang Berbeda
Menariknya, kedua tim ini dikenal memiliki gaya bermain yang berbeda:
RRQ Hoshi cenderung bermain dengan pendekatan disiplin, perhitungan strategi matang, dan kontrol map yang kuat.
EVOS Legends kerap mengandalkan insting, permainan agresif, dan momentum emosional untuk menciptakan comeback.
Perbedaan gaya inilah yang membuat setiap pertandingan antara keduanya tidak mudah diprediksi dan selalu dinantikan.
Dampak Besar Rivalitas Terhadap Esports Indonesia
Rivalitas antara EVOS dan RRQ bukan hanya menjadi tontonan, tapi juga menjadi motor penggerak perkembangan industri Esports tanah air. Beberapa dampak positifnya:
Meningkatkan minat publik terhadap Esports
Pertandingan El Clasico berhasil mengangkat nama Esports ke media arus utama.Mendorong profesionalisme dalam organisasi Esports
Kedua tim menjadi panutan dalam hal manajemen pemain, pelatihan, dan produksi konten.Menciptakan standar kompetisi lebih tinggi
Tim-tim lain terdorong untuk mengikuti atau bahkan menyaingi kualitas permainan mereka.Melahirkan banyak ikon Esports Indonesia
Rivalitas ini memperkenalkan nama-nama besar yang kini dikenal di seluruh Asia.
Masa Depan Rivalitas: Bukan Soal Siapa Terbaik, Tapi Siapa Terus Bertahan
Kini, baik EVOS maupun RRQ mengalami fase regenerasi. Pemain-pemain muda mulai bermunculan, membawa warna baru dalam persaingan. Nama-nama seperti Skylar, Alberttt, Xinnn, Branz, Dreams, dan Saykots menjadi wajah baru dari El Clasico modern.
Namun satu hal yang pasti: rivalitas ini akan terus hidup, selama semangat kompetisi dan kecintaan pada game tetap menyala. Bahkan banyak yang menyebut, tanpa EVOS dan RRQ, MPL Indonesia tidak akan sebesar sekarang.
Kesimpulan
Rivalitas EVOS dan RRQ adalah bukti bahwa dunia Esports tak hanya soal teknologi dan game, tapi juga tentang emosi, komunitas, sejarah, dan semangat juang. Mereka tidak hanya bertarung untuk kemenangan, tetapi juga untuk kebanggaan ribuan penggemar yang setia mendukung.
Tak peduli siapa menang atau kalah dalam setiap pertandingan, satu hal yang pasti: El Clasico EVOS vs RRQ adalah DNA dari Esports Indonesia. Persaingan ini telah menjadi cerita yang hidup, terus berkembang, dan tidak pernah membosankan.
Jadi, kamu tim EVOS Fams atau Kingdom? Siapakah yang akan mendominasi El Clasico selanjutnya? Hanya waktu dan permainan yang akan menjawab.