Keputusan Cerita yang Muncul Belakangan
Salah satu alasan utama adalah keputusan kreatif yang baru muncul di film ke-9. Jakob Toretto bukanlah karakter yang direncanakan sejak awal oleh para penulis naskah. Kehadirannya ditambahkan untuk memperluas latar belakang Dom dan memberikan kedalaman lebih terhadap kisah keluarganya.
Dalam industri film, bukan hal aneh jika karakter baru diperkenalkan belakangan dengan cara yang “disisipkan” ke dalam cerita masa lalu. Jakob dijelaskan sebagai adik yang terasing karena konflik besar dalam keluarga mereka, khususnya atas kematian sang ayah. Alur ini kemudian digunakan untuk menciptakan ketegangan emosional dan konflik yang relevan dengan tema “keluarga” yang selalu diangkat dalam franchise ini.
Konflik Keluarga yang Disembunyikan
Dalam F9, diceritakan bahwa Jakob diusir dari keluarga setelah kecelakaan fatal yang menewaskan ayah mereka saat balapan. Dom percaya Jakob bertanggung jawab atas tragedi tersebut dan memutus hubungan dengan adiknya. Sejak saat itu, Jakob hidup sendiri dan menempuh jalan yang berbeda.
Alasan ini secara naratif menjelaskan ketidakhadiran Jakob di film-film sebelumnya. Ia bukan hanya “tidak disebut”, tapi benar-benar “dihapus” dari kehidupan Dom. Dengan cara ini, F9 mencoba menyatukan benang merah dari ketidakhadiran karakter Jakob tanpa harus mengubah terlalu banyak dari kontinuitas yang sudah ada.
Fokus Film-Film Awal Bukan pada Latar Keluarga Dom
Film The Fast and the Furious pertama lebih fokus pada dunia balap jalanan ilegal, hubungan antara Dom dan Brian O’Conner, serta konflik dengan pihak berwenang. Latar belakang Dom sebagai karakter belum dijelajahi secara mendalam. Bahkan saudari perempuannya, Mia Toretto, baru berkembang seiring perjalanan cerita.
Dalam lima film pertama, kisah keluarga Dom hanya menjadi latar belakang sekilas. Baru setelah film kelima ke atas, tema “keluarga” menjadi sangat sentral. Maka tidak heran jika karakter seperti Jakob baru muncul setelah alur cerita mulai menggali sejarah pribadi Dom secara lebih dalam.
Alasan Produksi: Strategi Menarik Penonton Baru
Menambahkan karakter baru seperti Jakob Toretto juga merupakan strategi pemasaran dan penyegaran cerita. Dengan membawa aktor besar seperti John Cena, franchise ini berusaha menarik perhatian generasi penonton yang lebih muda serta menambah konflik emosional bagi Dom, tokoh utama.
Memperkenalkan Jakob sebagai adik kandung yang penuh luka masa lalu menciptakan konflik keluarga yang kuat, sejalan dengan nilai-nilai Fast & Furious yang semakin menekankan pentingnya hubungan darah, pengampunan, dan rekonsiliasi.
Kesempatan Mengembangkan Cerita Prekuel dan Spin-off
Dengan latar belakang Jakob yang baru diperkenalkan, pembuat film membuka jalan untuk prekuel atau spin-off yang menggali masa muda keluarga Toretto. Film seperti F9 bahkan sempat menampilkan flashback kehidupan remaja Dom dan Jakob, memberi ruang untuk kemungkinan proyek-proyek cerita tambahan di masa depan.
Ketidakhadiran Jakob di awal bisa dilihat bukan sebagai kesalahan, melainkan sebagai peluang untuk memperluas semesta cerita Fast & Furious yang sudah sangat kaya.
Kesimpulan
Ketidakhadiran Jakob Toretto di film-film awal Fast & Furious bukanlah sebuah kelalaian, tetapi merupakan bagian dari pengembangan cerita yang baru. Dengan latar belakang yang masuk akal, konflik emosional yang kuat, dan peran penting dalam F9, karakter Jakob menambah dimensi baru dalam perjalanan Dominic Toretto.
Dalam dunia Fast & Furious, keluarga adalah segalanya. Dan meskipun Jakob sempat “hilang” dari kehidupan Dom, film ini menunjukkan bahwa pengampunan dan rekonsiliasi adalah inti sejati dari keluarga, tak peduli seberapa jauh kita terpisah di masa lalu.