1 Tutup Radiator Menjaga Tekanan Sistem Pendingin
Fungsi utama tutup radiator adalah menjaga tekanan di dalam sistem pendingin. Tutup ini bukan hanya penutup biasa, melainkan sebuah katup tekanan yang dirancang untuk membuka dan menutup secara otomatis saat suhu naik. Ketika tekanan di dalam radiator melebihi ambang batas (biasanya sekitar 0.9 – 1.1 bar), katup akan terbuka dan membuang tekanan berlebih ke tabung reservoir.
Jika tutup radiator rusak atau sudah aus, tekanan tidak bisa dikontrol dengan baik. Akibatnya, cairan pendingin bisa mendidih, bocor, atau bahkan menyebabkan mesin overheat.
2 Tutup Radiator Rusak Bisa Menyebabkan Overheat
Banyak pengendara mengira overheat hanya disebabkan oleh radiator yang kotor atau coolant yang habis. Faktanya, tutup radiator yang rusak juga bisa menjadi penyebab utamanya. Jika katup pada tutup tidak bisa menahan tekanan atau bocor, maka cairan pendingin akan keluar dari sistem tanpa kendali. Ini menyebabkan pendinginan mesin tidak maksimal, dan suhu mesin bisa naik drastis.
Overheat yang dibiarkan berulang kali bisa merusak komponen mesin seperti gasket kepala silinder, bahkan sampai turun mesin.
3 Komponen Murah Tapi Punya Dampak Mahal
Harga tutup radiator di pasaran sangat terjangkau, mulai dari puluhan ribu hingga seratus ribuan tergantung merek dan tipe kendaraan. Namun, jika tidak dirawat atau diganti saat sudah rusak, dampaknya bisa membuat kamu merogoh kocek dalam-dalam. Kerusakan akibat overheat bisa menelan biaya hingga jutaan rupiah.
Jadi, jangan anggap remeh tutup radiator. Melakukan pemeriksaan dan penggantian berkala jauh lebih hemat dibanding memperbaiki kerusakan besar.
4 Tutup Radiator Juga Mencegah Masuknya Udara ke Sistem
Udara dalam sistem pendingin bisa menyebabkan gangguan aliran coolant dan mengurangi efisiensi pendinginan. Salah satu fungsi tutup radiator adalah mencegah udara luar masuk ke sistem saat mesin mendingin. Jika tutup sudah longgar, aus, atau karetnya rusak, maka udara bisa masuk dan menyebabkan gelembung udara (airlock) yang mengganggu sirkulasi cairan pendingin.
Airlock bisa menyebabkan sebagian bagian mesin tidak teraliri coolant dengan baik, yang lagi-lagi berisiko menimbulkan overheat.
5 Perawatan dan Pemeriksaan Tutup Radiator Sangat Mudah
Salah satu alasan kenapa kamu harus mulai peduli pada tutup radiator adalah karena perawatannya sangat mudah. Kamu bisa melakukan beberapa langkah berikut:
- Periksa karet pada tutup radiator: Pastikan tidak keras, pecah, atau retak.
- Cek tekanan tutup radiator: Tekanan biasanya tertera di bagian atas tutup, dan bisa diuji menggunakan alat khusus (radiator cap tester) di bengkel.
- Pastikan tidak ada karat atau kerak di bagian dalam tutup.
- Ganti setiap 1–2 tahun atau sesuai anjuran pabrikan.
Mengecek tutup radiator bisa dilakukan saat kamu mengganti coolant atau servis rutin. Tidak butuh waktu lama, tapi manfaatnya sangat besar.
Tutup radiator mungkin terlihat kecil dan sering dilupakan, tapi dampaknya sangat besar terhadap performa dan keselamatan kendaraanmu. Dari menjaga tekanan sistem, mencegah overheat, hingga melindungi mesin dari kerusakan parah, semua berawal dari kondisi tutup radiator yang prima.
Jangan tunggu mesin overheat di tengah jalan baru sadar pentingnya komponen ini. Periksa dan rawat tutup radiator secara rutin, demi mesin yang sehat dan perjalanan yang aman!