Anime-Manga

Kenapa Anime 86 Disebut Masterpiece? Ini Alasan yang Bikin Kamu Ingin Menontonnya

Di tengah derasnya rilisan anime setiap musim, ada satu judul yang menancap kuat di hati para penontonnya — "86" atau dalam judul lengkapnya "86 -Eighty Six-". Anime ini bukan sekadar tontonan aksi futuristik, tetapi juga sebuah karya dengan narasi mendalam, visual memukau, dan pesan sosial yang relevan. Tak heran jika banyak penggemar dan kritikus menyebutnya sebagai anime masterpiece. Apa yang membuat “86” begitu istimewa? Mengapa anime ini layak masuk dalam daftar tontonan wajib para pecinta anime? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Sinopsis Anime “86”

Anime “86” diadaptasi dari light novel karya Asato Asato dengan ilustrasi oleh Shirabii, dan dianimasikan oleh studio terkenal A-1 Pictures.

Ceritanya berlatar di sebuah negara bernama Republik San Magnolia, yang sedang berperang melawan kekuatan misterius bernama Legion — pasukan drone otomatis milik Kekaisaran Giad. Pemerintah mengklaim bahwa perang ini dilakukan tanpa korban manusia, karena hanya menggunakan drone tanpa awak.

Namun kenyataannya, semua itu hanyalah propaganda. Republik San Magnolia sebenarnya memaksa kelompok etnis minoritas yang disebut “Eighty-Six” untuk mengoperasikan unit tempur tanpa pengakuan sebagai warga negara. Mereka diperlakukan sebagai alat perang, tanpa nama, tanpa hak, dan dianggap sudah mati secara hukum.

Tokoh utama dari anime ini adalah Shinei Nouzen (Undertaker), seorang komandan skuad tempur 86 yang terkenal karena selalu selamat walau semua rekan satu timnya gugur. Di sisi lain, ada Vladilena Milizé (Lena), seorang handler dari pihak militer yang menjadi penghubung antara pasukan 86 dan Republik.


Mengapa “86” Disebut Sebagai Anime Masterpiece?

Banyak alasan mengapa anime ini mendapat label masterpiece dari berbagai kalangan. Berikut adalah beberapa faktor utama:


1. Cerita yang Kuat dan Sarat Makna Sosial

“86” tidak hanya menampilkan pertempuran mecha yang epik, tapi juga membawa pesan berat tentang rasisme, diskriminasi, propaganda politik, dan dehumanisasi. Anime ini menggambarkan bagaimana suatu negara bisa menutup-nutupi kejahatannya dengan membungkusnya dalam narasi heroik, dan bagaimana manusia bisa diperlakukan lebih rendah dari mesin.

Cerita yang gelap, penuh luka, dan menyayat hati ini disampaikan dengan cara yang tidak berlebihan. Setiap karakter memiliki kedalaman emosional, dan konflik yang mereka alami terasa sangat nyata.


2. Visual dan Animasi Berkualitas Tinggi

Studio A-1 Pictures berhasil menampilkan animasi yang memukau, baik dari segi desain karakter, latar futuristik, hingga adegan pertempuran. Mekanisme pertempuran dan teknologi Legion ditampilkan dengan detail tinggi. Warna dan pencahayaan juga memainkan peran besar dalam membangun atmosfer emosional.

Kualitas produksi anime ini konsisten dari awal hingga akhir, sesuatu yang jarang ditemui dalam anime berseri panjang.


3. Soundtrack dan Pengisi Suara yang Memikat

Musik latar dalam “86” sangat mendukung suasana anime yang emosional dan intens. Opening dan ending yang dibawakan oleh Sawano Hiroyuki, Hitorie, dan Aimer menambah kesan dramatis dalam setiap episode.

Selain itu, para seiyuu (pengisi suara) seperti Shouya Chiba (Shinei) dan Ikumi Hasegawa (Lena) berhasil menyampaikan emosi karakter mereka dengan sangat kuat, membuat penonton ikut merasakan penderitaan dan perjuangan mereka.


4. Karakter yang Kompleks dan Relatable

Shinei dan Lena bukanlah karakter anime biasa. Mereka memiliki latar belakang yang rumit dan dilema moral yang kuat. Lena, misalnya, berusaha melawan sistem dari dalam, sementara Shinei hidup dalam trauma kehilangan rekan-rekannya. Perkembangan hubungan keduanya menjadi salah satu aspek paling emosional dalam anime ini.


Penghargaan dan Pengakuan Internasional

Anime “86” mendapatkan banyak pujian dari komunitas anime global, termasuk dari situs-situs review seperti MyAnimeList, AniList, dan Anime Trending. Serial ini memiliki rating sangat tinggi dan masuk dalam nominasi berbagai penghargaan, termasuk:

  • Anime of the Season (Spring dan Fall 2021)

  • Best Drama

  • Best Sci-Fi/Fantasy

  • Best Character Development

Anime ini juga sering disebut dalam daftar anime underrated terbaik yang wajib ditonton.


86 dan Kritik terhadap Realitas Sosial

Salah satu daya tarik utama “86” adalah kemampuannya untuk menyampaikan kritik sosial secara halus namun menyengat. Banyak penonton melihat paralel antara kisah 86 dengan peristiwa nyata seperti:

  • Diskriminasi rasial di dunia nyata

  • Sistem kasta dan penindasan minoritas

  • Propaganda politik dan penipuan publik oleh pemerintah

Anime ini membuat penontonnya tidak hanya berpikir, tetapi juga merasa. Ia mengajak kita merenung: apa artinya menjadi manusia? Apakah kemajuan teknologi membuat kita lebih manusiawi, atau justru sebaliknya?


Kesimpulan

“86” adalah lebih dari sekadar anime perang atau fiksi ilmiah. Ia adalah cerminan dari dunia nyata yang dibungkus dalam kisah fiksi yang menyentuh dan menggetarkan jiwa. Dengan narasi yang kuat, visual menawan, dan karakter penuh emosi, “86” layak disebut sebagai anime masterpiece.

Jika kamu mencari anime yang bukan hanya menghibur tapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan membangkitkan empati, maka “86” adalah pilihan sempurna. Ini bukan anime untuk semua orang, tapi untuk mereka yang ingin lebih dari sekadar pertarungan dan aksi — ini adalah kisah yang akan membekas lama setelah kredit penutup bergulir.

What's your reaction?

Related Posts

No Content Available