
1. Diangkat dari Kisah Nyata
Hal yang membuat The Conjuring begitu menakutkan adalah kenyataan bahwa film ini berdasarkan kisah nyata. Cerita film ini diadaptasi dari pengalaman pasangan paranormal terkenal, Ed dan Lorraine Warren, saat menyelidiki aktivitas supranatural di rumah keluarga Perron di Harrisville, Rhode Island pada tahun 1971. Lorraine Warren bahkan terlibat sebagai konsultan dalam produksi film untuk menjaga keaslian cerita.
2. Rumah Keluarga Perron Memang Dihantui
Rumah yang menjadi latar utama film ini benar-benar ada, dan menurut keluarga Perron, rumah itu dihuni oleh beberapa arwah. Salah satu roh paling menyeramkan adalah Bathsheba Sherman, seorang wanita yang hidup pada abad ke-19 dan dituduh melakukan praktik sihir serta mengorbankan anaknya untuk iblis. Nama Bathsheba juga digunakan dalam film sebagai sosok antagonis utama yang menghantui keluarga Perron.
3. Para Pemeran Mengalami Kejadian Aneh
Bukan hanya cerita filmnya yang menyeramkan, proses produksi film ini juga dilaporkan dihantui. Beberapa pemain dan kru mengalami kejadian aneh, seperti anjing menggonggong ke arah kosong, jejak cakar misterius di komputer, hingga suara-suara tak dikenal saat syuting. Bahkan rumah tempat tinggal Vera Farmiga (pemeran Lorraine Warren) diduga mengalami gangguan supranatural setelah dia menandatangani kontrak untuk bermain di film ini.
4. Vera Farmiga Takut Membaca Naskah Sendirian
Aktris Vera Farmiga pernah mengaku bahwa ia merasa tidak nyaman membaca naskah The Conjuring sendirian di rumah. Ia mengatakan bahwa saat membaca bagian tertentu, layar laptopnya tiba-tiba tertutup sendiri, dan saat dibuka kembali, ada tiga goresan aneh di layar. Hal ini membuatnya semakin percaya bahwa film ini memang membawa aura mistis yang nyata.
5. James Wan Menghindari Efek CGI Berlebihan
Salah satu alasan mengapa The Conjuring terasa begitu nyata dan menakutkan adalah karena sutradaranya, James Wan, lebih mengandalkan efek praktikal daripada CGI. Ia percaya bahwa horor lebih efektif saat terasa “nyata” di depan kamera. Banyak adegan mencekam di film ini yang menggunakan teknik kamera tradisional dan tata cahaya sederhana, namun hasilnya tetap membuat penonton bergidik.
6. Rating R Tanpa Unsur Kekerasan Ekstrem
Menariknya, The Conjuring mendapatkan rating R (Restricted) bukan karena adegan kekerasan atau vulgar, tapi semata-mata karena “terlalu menakutkan.” MPAA (lembaga pemberi rating film di AS) menyatakan bahwa atmosfer horor dalam film ini cukup intens sehingga tidak direkomendasikan untuk penonton di bawah umur tanpa pendampingan orang tua.
7. Membuka Jalan untuk The Conjuring Universe
The Conjuring menjadi film pertama dari sebuah waralaba horor besar yang dikenal sebagai The Conjuring Universe. Film ini melahirkan banyak spin-off seperti Annabelle, The Nun, dan The Curse of La Llorona. Semua film tersebut berkaitan dengan kasus-kasus yang pernah ditangani oleh Ed dan Lorraine Warren, dan memperluas dunia mistis yang sudah dibangun di film pertama.
8. Kesuksesan Komersial yang Luar Biasa
Dengan anggaran sekitar $20 juta, The Conjuring meraup lebih dari $319 juta di seluruh dunia. Ini menjadi bukti bahwa horor berkualitas bisa sukses tanpa harus mengandalkan bintang besar atau efek mahal. Popularitas film ini membuat para produser yakin untuk melanjutkan kisah-kisah Warren ke layar lebar dalam berbagai sekuel dan prekuel.
The Conjuring bukan hanya film horor biasaβini adalah pengalaman sinematik yang diwarnai oleh kisah nyata, kejadian mistis selama produksi, dan kekuatan atmosfer yang intens. Fakta-fakta di balik layar hanya membuat film ini semakin menyeramkan dan ikonik. Jika kamu belum menontonnya, mungkin sekarang saat yang tepat untuk menyalakan layar dan menantang nyalimu!