1 Gunung Arjuno: Arjuna di Puncak Timur Jawa
Gunung Arjuno terletak di antara Kota Batu, Malang, dan Pasuruan. Dengan ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut, gunung ini menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki. Nama “Arjuno” sendiri merupakan pelafalan lokal dari “Arjuna”, dan dipercaya sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh pewayangan tersebut.
Menurut tradisi masyarakat sekitar, Gunung Arjuno tidak hanya menjadi objek wisata alam, tetapi juga lokasi spiritual dan mistis. Di beberapa titik pendakian, seperti di Pos Eyang Abiyasa atau situs petilasan di jalur Tretes dan Lawang, banyak pendaki dan peziarah melakukan semedi dan ritual sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan tokoh pewayangan.
2 Jejak Spiritual: Perpaduan Hindu-Jawa
Sejarah panjang pengaruh Hindu di Jawa, khususnya di era Kerajaan Mataram Kuno dan Majapahit, telah melahirkan banyak situs yang terinspirasi dari kisah-kisah Mahabharata. Salah satu bentuknya adalah pembuatan relief dan candi yang menggambarkan tokoh-tokoh seperti Arjuna.
Di kawasan lereng Gunung Arjuno terdapat situs peninggalan seperti Candi Belahan dan Candi Jawi yang erat kaitannya dengan ajaran Hindu dan pemujaan terhadap Dewa Wisnu dan Siwa. Tidak jarang, Arjuna digambarkan sebagai lambang kesempurnaan rohani dan ksatria ideal—penggabungan nilai keberanian, kebijaksanaan, dan keteguhan.
3 Arjuna dalam Budaya Lokal
Arjuna tidak hanya hidup dalam cerita Mahabharata, tetapi juga mewujud dalam seni dan tradisi masyarakat Jawa Timur. Dalam pertunjukan wayang kulit, Arjuna adalah tokoh sentral yang banyak digemari karena karismanya. Kisah “Arjuna Wiwaha”, yang menceritakan tentang perjalanan spiritual Arjuna dalam mencari wahyu dan kesempurnaan batin, sering dipentaskan dalam berbagai upacara adat atau acara budaya.
Uniknya, dalam dialek Jawa Timuran, pelafalan “Arjuna” menjadi “Arjuno”—hal ini menunjukkan bagaimana bahasa lokal memengaruhi penyebutan tokoh mitologis dan menjadi bagian dari identitas daerah.
4 Antara Mitos dan Geografi: Warisan Leluhur yang Terjaga
Gunung Arjuno bukan hanya gunung biasa. Masyarakat percaya bahwa kawasan ini memiliki aura mistis dan menjadi tempat tinggal para roh leluhur atau makhluk gaib. Banyak pendaki yang melaporkan pengalaman spiritual saat menapaki jalur menuju puncak.
Di sinilah batas antara mitologi dan geografi menjadi kabur. Gunung Arjuno, dengan segala kisah yang melingkupinya, menjadi simbol pertemuan antara dunia nyata dan dunia spiritual—sebuah perwujudan nyata dari warisan budaya yang masih hidup hingga kini.
5 Merawat Warisan Arjuna
Menyusuri jejak Arjuna di Jawa Timur adalah perjalanan yang tidak hanya melibatkan fisik, tapi juga batin. Dari pementasan wayang hingga pendakian ke Gunung Arjuno, semua menjadi bagian dari narasi besar yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.
Sebagai generasi penerus, penting bagi kita untuk merawat dan melestarikan nilai-nilai budaya ini. Arjuna bukan sekadar tokoh cerita; ia adalah simbol keteguhan, keindahan moral, dan jembatan antara manusia dengan semesta. Dan di puncak Gunung Arjuno, kisah itu terus bergema—mengajarkan kita untuk senantiasa menelusuri jejak kearifan warisan leluhur.