1. Obsesi Terhadap Kekuatan Adalah Kunci Utama
Hisoka memiliki satu dorongan utama yang mengendalikan seluruh hidupnya: obsesi terhadap kekuatan dan pertarungan yang mematikan. Ia tidak bertarung demi uang, balas dendam, atau tujuan mulia. Sebaliknya, Hisoka hidup untuk merasakan sensasi bertarung dengan musuh kuat, hingga salah satu dari mereka mati.
Inilah sebabnya mengapa Hisoka membiarkan karakter seperti Gon dan Killua hidup, padahal ia bisa dengan mudah membunuh mereka. Ia melihat potensi kekuatan besar dalam mereka, dan ingin menunggu hingga mereka tumbuh cukup kuat untuk memberikan “hiburan” sejati dalam pertarungan di masa depan.
2. Tidak Loyal pada Siapa Pun – Termasuk Phantom Troupe
Hisoka sempat bergabung dengan Phantom Troupe, kelompok kriminal kelas atas yang ditakuti seluruh dunia. Tapi tahukah kamu? Ia bergabung bukan karena ideologi atau kesetiaan. Tujuan sebenarnya adalah mendekati anggota terkuat, terutama Chrollo Lucilfer, agar bisa menantangnya dalam duel hidup-mati.
Begitu tujuannya tercapai, Hisoka bahkan tidak ragu untuk mengkhianati dan membunuh anggota Troupe lain, seperti yang terjadi dalam pertarungan brutal melawan Chrollo. Setelah kalah dan “mati”, ia menggunakan kemampuan Nen untuk menghidupkan dirinya kembali demi satu hal: balas dendam dan kesenangan bertarung.
3. Hisoka Sebenarnya Bukan Penjahat Klasik
Kalau kita bicara tentang villain, biasanya kita membayangkan karakter seperti Meruem yang ingin menguasai dunia, atau Pariston yang licik dan manipulatif. Tapi Hisoka berbeda. Ia lebih mirip antagonis pribadi untuk tokoh utama.
Ia tidak punya niat menghancurkan dunia atau membentuk sistem baru. Bahkan, ia membantu Gon dan Killua dalam beberapa momen penting, seperti saat Ujian Hunter dan di Heavens Arena. Tapi bantuannya selalu disertai motif pribadi: ia ingin memastikan mereka hidup cukup lama untuk jadi lawan yang pantas.
4. Bungee Gum: Simbol Keunikan dan Kelicikannya
Salah satu hal yang membuat Hisoka sangat mematikan adalah teknik Nen-nya: Bungee Gum, yang memiliki “sifat dari karet dan permen karet” (kalimat ini bahkan jadi meme di kalangan fans).
Tapi lebih dari sekadar kemampuan fisik, Bungee Gum mencerminkan kepribadian Hisoka yang fleksibel, licik, dan tidak bisa ditebak. Ia bisa memanipulasi musuhnya secara psikologis sambil menyembunyikan niat sebenarnya. Teknik ini membuatnya tampak seperti sedang bermain, padahal ia sedang membunuh.
5. Tujuan Rahasia: Bertarung Sampai Mati Melawan yang Terbaik
Inilah rahasia terbesar Hisoka: ia ingin mati dalam pertarungan sempurna melawan musuh terkuat yang bisa dia temukan. Hisoka tidak takut mati ia justru menginginkan kematian yang epik, penuh darah, dan mendebarkan.
Maka jangan heran kalau ia tetap tersenyum bahkan saat sekarat. Karena dalam pikirannya, pertarungan adalah seni dan kematian adalah klimaksnya. Itulah sebabnya ia memburu anggota Troupe satu per satu setelah bangkit dari kematian—untuk menciptakan “panggung terakhir” yang memuaskan hasratnya.
Kesimpulan: Hisoka Bukan Villain, Tapi Simbol Kacauan Sejati
Hisoka bukan penjahat dalam arti tradisional. Ia tidak jahat karena ingin kekuasaan, uang, atau balas dendam. Ia jahat karena ia mengikuti nafsu pribadi tanpa peduli pada moral, hukum, atau nyawa orang lain. Ia adalah simbol kekacauan murni—seseorang yang hidup demi sensasi, dan akan menantang siapa pun yang dianggap layak.
Maka tak heran jika Hisoka tetap jadi favorit banyak fans: ia gila, mematikan, tapi juga jujur terhadap dirinya sendiri.
