1 Fugaku adalah Kepala Klan Uchiha Terakhir Sebelum Kudeta
Fugaku merupakan kepala klan Uchiha terakhir sebelum terjadinya tragedi pembantaian klan Uchiha. Ia memimpin klan di tengah ketegangan antara Uchiha dan pihak desa. Dalam posisinya, Fugaku berusaha memperjuangkan hak-hak klannya yang selama itu dikucilkan oleh pihak Konoha setelah insiden serangan Kyubi.
Meskipun banyak anggota klan ingin melakukan kudeta terhadap desa, Fugaku sebenarnya berusaha mencari jalan damai. Namun, tekanan dari kedua belah pihak membuat konflik tidak terhindarkan.
2 Julukannya adalah “Wicked Eye Fugaku”
Fugaku memiliki julukan “Wicked Eye Fugaku” (Mata Iblis Fugaku), yang mencerminkan kekuatan dojutsu (mata) Sharingan-nya. Julukan ini ia dapatkan karena reputasinya sebagai shinobi yang sangat kuat selama Perang Dunia Ninja Ketiga.
Kehebatannya di medan perang membuat banyak ninja lawan takut hanya dengan mendengar namanya.
3 Ia Mampu Membuka Mangekyou Sharingan
Salah satu fakta yang sangat jarang diketahui bahkan oleh penggemar berat Naruto adalah bahwa Fugaku mampu membangkitkan Mangekyou Sharingan. Hal ini terungkap dalam databook resmi karya Masashi Kishimoto.
Fugaku mendapatkan Mangekyou Sharingan setelah kematian sahabatnya saat perang. Namun, ia memilih untuk menyembunyikannya dari desa dan bahkan dari sebagian besar anggota klannya. Hal ini menunjukkan sisi bijak dan penuh pertimbangan dari sosok Fugaku.
4 Ayah yang Sebenarnya Sayang pada Anak-Anaknya
Meski terlihat keras dan kaku, Fugaku sebenarnya memiliki rasa cinta yang dalam terhadap Itachi dan Sasuke. Ia memiliki ekspektasi besar terhadap Itachi karena potensi luar biasa yang dimilikinya.
Namun di akhir hayatnya, saat Itachi memutuskan untuk membunuhnya sebagai bagian dari misi membasmi klan, Fugaku dan istrinya mikoto memilih untuk tidak melawan. Mereka menerima keputusan Itachi, dan bahkan mengatakan bahwa mereka bangga padanya, sebuah momen emosional yang menunjukkan sisi kemanusiaan Fugaku.
5 Pernah Menjadi Kandidat Hokage
Dalam anime dan databook disebutkan bahwa Fugaku pernah diusulkan sebagai salah satu kandidat Hokage karena kekuatan dan kemampuannya memimpin. Namun, karena statusnya sebagai kepala klan Uchiha yang tengah dalam ketegangan dengan desa, pencalonan tersebut tidak pernah terwujud.
Hal ini juga menambah frustasi dalam dirinya dan para anggota klan Uchiha yang merasa tidak dihargai oleh Konoha.
6 Memiliki Pandangan Politik yang Kompleks
Fugaku tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga memiliki strategi dan pemikiran politik yang tajam. Ia menyadari adanya diskriminasi terhadap klan Uchiha dan berusaha memperjuangkan perubahan. Sayangnya, pendekatannya kurang diterima oleh pihak desa.
Ketika mayoritas klan mendesak untuk melakukan kudeta, Fugaku berada dalam dilema besar: antara membela klan atau menjaga kedamaian desa. Pada akhirnya, dia tidak bisa menghentikan konflik besar itu terjadi.
7 Mewariskan Trauma pada Sasuke
Meskipun Sasuke mencintai ayahnya, hubungan mereka yang kaku dan penuh tekanan di masa kecil memberikan efek jangka panjang. Sasuke tumbuh menjadi pribadi yang keras dan terobsesi menjadi kuat demi mendapatkan pengakuan, sebagian besar karena ingin membuktikan diri kepada Fugaku.
Namun setelah mengetahui kebenaran tentang ayahnya dan kakaknya, Sasuke mulai memahami bahwa ayahnya adalah pahlawan dalam bayangan, bukan monster seperti yang ia pikirkan semula.
Kesimpulan
Fugaku Uchiha adalah sosok yang kompleks dan tragis dalam dunia Naruto. Ia bukan sekadar ayah dari dua ninja hebat, tapi juga seorang pemimpin yang mencoba menjaga kehormatan klannya sambil menahan gejolak konflik internal. Kekuatan, kecerdasannya, dan pengorbanannya membuat Fugaku layak dikenang sebagai salah satu tokoh paling menarik dalam kisah Uchiha.
Meski banyak kisahnya tersembunyi di balik layar, 7 fakta di atas membuktikan bahwa Fugaku bukan karakter biasa — ia adalah representasi nyata dari konflik antara cinta, kehormatan, dan tugas sebagai pemimpin.