1. The Promised Neverland Season 2
Anime ini awalnya sangat menjanjikan. Season pertama dari The Promised Neverland sukses memikat penonton dengan plot twist tajam, ketegangan tinggi, dan dunia yang penuh misteri.
Namun, season 2 berakhir kacau. Banyak bagian penting dari manga yang dipotong, alur dipercepat secara ekstrem, dan resolusi konfliknya terasa dangkal. Penonton dibuat bingung dan kecewa karena potensi besar dari cerita seakan dibuang begitu saja. Ending-nya bahkan disampaikan dalam bentuk slideshow yang minim emosi.
Reaksi fans: Banyak yang menganggap ini sebagai salah satu adaptasi anime terburuk dari manga populer. Bahkan ada yang menyarankan untuk membaca manganya saja dan melewatkan season 2 sepenuhnya.
2. Darling in the FranXX
Anime ini punya awal yang kuat dan membangun chemistry karakter yang mendalam, khususnya antara Hiro dan Zero Two. Namun, mendekati akhir, ceritanya mulai berubah arah secara drastis.
Tiba-tiba muncul alien raksasa dari luar angkasa, konflik berubah jadi peperangan galaksi, dan ending-nya terasa terlalu cepat dan klise. Banyak penonton merasa emosional dan naratif yang dibangun sejak awal tidak mendapatkan penutup yang layak.
Reaksi fans: Banyak yang kecewa karena anime ini seolah kehilangan jati diri di paruh akhir cerita. Beberapa bahkan menyebut ending-nya “dipaksakan” dan tidak logis.
3. Tokyo Ghoul √A
Anime Tokyo Ghoul dikenal dengan tema gelap dan karakter kompleks, namun pada season kedua (√A), cerita malah keluar dari jalur manga. Ending-nya membingungkan, lambat, dan penuh simbolisme yang tak dijelaskan dengan baik.
Adegan Ken Kaneki berjalan membawa jasad Hide tanpa dialog atau penjelasan apapun membuat banyak fans frustrasi. Mereka tidak tahu apakah karakter hidup, mati, atau hanya berhalusinasi.
Reaksi fans: Ending ini dianggap sebagai contoh buruk adaptasi anime dari manga. Banyak yang berharap reboot yang lebih setia pada cerita asli.
4. School Days
Salah satu ending paling kontroversial dan disturbing dalam sejarah anime. School Days awalnya terlihat seperti anime harem romantis biasa, namun perlahan berubah menjadi tragedi gelap.
Ending-nya sangat brutal: salah satu karakter utama dibunuh dengan kejam dan bahkan ada adegan pembongkaran tubuh. Meski plot twist-nya kuat, banyak fans yang terlalu shock dan merasa ditipu oleh tone awal anime yang ringan.
Reaksi fans: Marah besar! Bahkan ada kasus nyata di Jepang di mana fans membanting TV karena kecewa berat dengan ending-nya.
5. Neon Genesis Evangelion (Ending TV)
Sebagai anime legendaris yang sangat berpengaruh, Evangelion dikenal dengan cerita psikologis dan simbolisme religiusnya. Namun, ending versi TV-nya (episode 25–26) sangat membingungkan.
Alih-alih memberikan kesimpulan atas konflik utama, anime justru beralih ke eksplorasi batin Shinji yang abstrak, dengan animasi minimal dan banyak monolog. Fans yang berharap ending penuh aksi dan jawaban konkret justru disuguhi “eksperimen seni” yang sulit dimengerti.
Reaksi fans: Protes besar-besaran! Akhirnya, studio memproduksi End of Evangelion sebagai versi ending alternatif yang lebih eksplisit dan brutal.
Kesimpulan
Tak semua anime bisa memuaskan penggemarnya sampai akhir. Ending yang buruk bisa merusak seluruh pengalaman menonton, bahkan membuat anime yang sebelumnya luar biasa terasa mengecewakan. Dari adaptasi terburu-buru, alur cerita yang berantakan, hingga keputusan artistik yang terlalu abstrak, berbagai faktor bisa membuat akhir sebuah anime dihujat habis-habisan.
Jika kamu baru mulai menonton salah satu dari anime di atas, siapkan mentalmu, atau mungkin… cari spoiler dulu sebelum kecewa di akhir!